EKONOMETRIKA




BAB I
RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA

A)    RANGKUMAN
A.    Pengertian Ekonometrika
Ekonometrika adalah suatu  pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi manusia tidak berjalan sesaat, tetapi berkelanjutan dari waktu ke waktu, dari peristiwa ke peristiwa, dari berbagai suasana, dari berbagai lintas sektor, lintas faktor. Untuk mengukur suatu kegiatan dalam keberagaman kondisi seperti itu, maka data merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan. Melalui data, informasi itu dapat dianalisis, diinterpretasi, untuk mengungkap kejadian-kejadian di masa lampau, serta dapat digunakan untuk prediksi masa mendatang.
Metode pengungkapan data atau analisis data dalam kegiatan ekonomi, dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu Metode grafis dan Metode matematis.
Perbedaan Metode Grafis dan Matematis
Perihal
Grafis
Matematis
Interpretasi
Relatif Lebih mudah diinterpretasi
Relatif lebih sulit
diinterpretasi
Output
Berupa grafik, seperti kurva atau diagram
Hitungan matematis berupa rumus
Keakuratan
Cenderung kurang akurat, karena berdasar data yang bersifat skala
Dapat lebih akurat, karena dihitung secara rinci sesuai
dengan keadaannya

Uraian di atas menjelaskan kepada kita bahwa dalam ekonometrika diperlukan tiga hal pokok yang mutlak ada, yaitu: teori ekonomi, data, dan model.
1.      Teori ekonomi meliputi teori ekonomi mikro, makro, manajemen, pemasaran, operasional, akuntansi, keuangan, dan lainlain.
2.      Guna memahami data, memerlukan disiplin ilmu tentang data, yaitu statistika.
3.      Model sendiri memerlukan disiplin ilmu matematika.
Oleh karena itu, ekonometrika merupakan gabungan dari ilmu ekonomi, statistika, dan matematika, yang digunakan secara simultan untuk mengungkap dan mengukur kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan ekonomi.

B.     Pentingnya Ekonometri
Suatu perusahaan ataupun unit-unit pengambil keputusan, terutama dalam kegiatan ekonomi, tentu memerlukan suatu tindakan evaluatif untuk memastikan keefektifan tindakannya atau bahkan mempunyai keinginan untuk melakukan prediksi guna menentukan langkah terbaik yang perlu diambil. Keinginan evaluasi ataupun prediksi seperti itu akan mudah diperoleh jika tindakan-tindakan sebelumnya itu diukur melalui teknikteknik pengukuran yang terstruktur dengan baik, baik melalui teori yang melandasi, metodologi yang digunakan, ataupun data pendukungnya. Suatu bentuk keilmuan yang mengakomodasi bentuk pengukuran kegiatan ekonomi itulah yang disebut sebagai ekonometri.
Data dalam ekonometrika merupakan suatu kemutlakan, begitu pula penentuan jenis data, teknik analisanya, ataupun penyesuaian dengan tujuannya. Data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi. Hasil evaluasi ataupun prediksi yang mempunyai tingkat keakuratan tinggi saja yang akan mempunyai sumbangan terbesar bagi pengambilan keputusan. Di sinilah letak pentingnya  ekonometrika.

C.    Jenis Ekonometrika
Ekonometrika dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu ekonometrika teoritis dan ekonometrika terapan
1.      Ekonometrik teoritis (theoretical econometrics) berkenaan dengan pengembangan metode yang tepat/cocok untuk mengukur hubungan ekonomi dengan menggunakan model ekonometrik.
2.      Ekonometrika terapan (applied econometrics) menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonomi.
Meskipun ekonometrika dapat didikotomikan ke dalam ekonometrika teoritis maupun terapan, namun tujuan-tujuan ekonometrika dapat dipersatukan sebagai:
1.      Fungsi verifikasi
2.      Fungsi penaksiran
3.      Fungsi forecasting (peramalan)

D.    Penggunaan ekonometrika
Dalil-dalil ekonomi umumnya dijelaskan secara kualitatif dan dibatasi oleh asumsi-asumsi. Penggunaan asumsi adalah untuk membantu penyederhanaan model. Asumsi yang paling sering digunakan adalah asumsi ceteris paribus (hal-hal yang tidak diungkapkan dianggap tetap). Asumsi ini digunakan mengingat sangat banyaknya variabel-variabel dalam ilmu sosial yang saling mempengaruhi, yang sangat sulit untuk dianalisis secara bersamaan. Pembatasan penggunaan variabel untuk menganalisis kegiatan ekonomi melalui penetapan ceteris paribus
tersebut, senyatanya adalah untuk mempermudah penafsiran-penafsiran serta pengukuran kegiatan ekonomi. Oleh karena itu dibuatlah pernyataan-pernyataan yang mewakili variabel yang diukur saja, dan mengasumsikan variabel lainnya bersifat tetap.

E.     Metodologi Ekonometri
Secara garis besar, tahapan metodologi ekonometri dapat diurutkan sebagai berikut:
1.      Merumuskan Masalah
Rumusan masalah merupakan pedoman untuk membuat struktur isi penelitian. Perumusan masalah yang baik tentu disertai dengan latar belakang masalah, karena itu merupakan sumber informasi yang digunakan untuk memahami keterkaitan permasalahan yang dirumuskan. Umumnya perumusan masalah dalam suatu penelitian diungkapkan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Karena membutuhkan jawaban, maka akan semakin baik jika apa yang mendasari permasalahan itu adalah hal-hal yang menarik minat peneliti.
2.      Merumuskan Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, sehingga perlu diuji lebih lanjut melalui pembuktian berdasarkan data-data yang berkenaan dengan hubungan antara dua atau lebih variabel. Rumusan hipotesa yang baik seharusnya dapat menunjukkan adanya struktur yang sederhana tetapi jelas, sehingga memudahkan untuk mengetahui jenis variabel, sifat hubungan antar variabel, dan jenis data. Perumusan hipotesa biasanya berupa kalimat pernyataan yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti.
3.      Menyusun Model
Model merupakan abstraksi dari realitas. Fungsi model dalam ekonometrika adalah sebagai tuntunan untuk mempermudah menguji ketepatan model penduga. Salah satu bentuk model adalah berupa persamaan fungsi secara matematis. Karena pada hakikatnya sebuah fungsi adalah sebuah persamaan matematis yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara sebuah variabel dengan satu atau lebih variabel lain.
Model ekonometrika setidaknya terdiri dari dua golongan variabel, yaitu variabel terikat (dependen) yang berada pada sebelah kiri tanda persamaan, dan variabel bebas (independen) yang berada di sebelah kanan tanda persamaan. Jumlah variabel bebas tidak harus satu, tetapi dapat berjumlah lebih dari satu variabel. Untuk model dengan satu variabel bebas disebut dengan regresi tunggal (single regression), sedang untuk model yang mempunyai lebih dari satu variabel bebas disebut regresi berganda (multiple regression).
4.      Mendapatkan Data
Mendapatkan data merupakan suatu langkah yang harus dilakukan oleh peneliti, agar dapat menjamin bahwa data yang dianalisis adalah benar-benar menggunakan data yang tepat. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil analisis yang tidak bias atau menyesatkan. Para peneliti terdahulu telah mengingatkan agar jangan sampai dalam penelitian terdapat GIGO, garbage In garbage out. Tahapan yang dapat ditempuh untuk mendapatkan data pra analisis meliputi:
1)      Penyuntingan data
2)      Pengembangan variabel
3)      Pengkodean data
4)      Cek kesalahan
5)      Strukturisasi data
6)      Tabulasi data

5.      Menguji Model
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan, maka perlu dilakukan uji ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Untuk melakukan uji goodness of fit pengukurannya dilakukan dengan menguji :
1.      Nilai statistik t, untuk mengetahui pengaruh secara individual variabel independen terhadap variabel dependen.
2.      Nilai statistik F, untuk mengetahui secara bersama-sama, semua variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen.
3.      Koefisien determinasinya (R2),  untuk  menentukan seberapa besar sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengujian dilakukan pada hasil regresi yang telah memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik juga perlu dilakukan terhadap model agar memperteguh validitas model, yang dapat dilakukan melalui pengujian normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, juga heteroskedastisitas.

6.      Menganalisis Hasil
Analisis ekonometrika dimulai dari interpretasi terhadap data dan keterkaitan antar variabel yang dijelaskan di dalam model. Analisis regresi dan korelasi diperlukan untuk mendapatkan hasil yang benar-benar valid.
1. Analisis regresi akan mendapatkan hasil pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Analisis korelasi berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel tanpa membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen.

B)    KESIMPULAN
Kesimpulan dari bab 1 ini adalah :
1.      Pengertian Ekonometrika
Ekonometrika adalah suatu  pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi manusia tidak berjalan sesaat, tetapi berkelanjutan dari waktu ke waktu, dari peristiwa ke peristiwa, dari berbagai suasana, dari berbagai lintas sektor, lintas faktor.
2.      Petingnya Ekonometrika
Pentingmya ekonometrika adalah dimana data dalam ekonometrika merupakan suatu kemutlakan, begitu pula penentuan jenis data, teknik analisanya, ataupun penyesuaian dengan tujuannya. Data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi. Hasil evaluasi ataupun prediksi yang mempunyai tingkat keakuratan tinggi saja yang akan mempunyai sumbangan terbesar bagi pengambilan keputusan.
3.      Jenis-jenis Ekonometrika
Ekonometrika dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
1.      Ekonometrik teoritis (theoretical econometrics)
2.      Ekonometrika terapan (applied econometrics)
4.      Tahapan metodologi konometrika, dapat diurutkan sebagai berikut:
1.   Merumuskan Masalah
2.   Merumuskan Hipotesa
3.   Menyusun Model
4.   Mendapatkan Data
5.   Menguji Model
6.   Menganalisis Hasil

C)    JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI:

a.      Apa yang dimaksud dengan ekonometrika?
Jawab : Ekonometrika adalah suatu  pengukuran kegiatan-kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi manusia tidak berjalan sesaat, tetapi berkelanjutan dari waktu ke waktu, dari peristiwa ke peristiwa, dari berbagai suasana, dari berbagai lintas sektor, lintas faktor.

b.      Bidang keilmuan apa saja yang terkait secara langsung dengan ekonometrika?
Jawab : Ekonometrika merupakan gabungan dari ilmu ekonomi, statistika, dan matematika, yang digunakan secara simultan untuk mengungkap dan mengukur kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan ekonomi.

c.       Jelaskan pentingnya ekonometrika.
Jawab : Letak pentingmya ekonometrika adalah dimana data dalam ekonometrika merupakan suatu kemutlakan, begitu pula penentuan jenis data, teknik analisanya, ataupun penyesuaian dengan tujuannya. Data yang diperlakukan sebagai pengungkap sejarah (historical data) akan menghasilkan evaluasi, dan untuk data yang diperlakukan pengungkap kecenderungan (trend data) akan menghasilkan prediksi. Hasil evaluasi ataupun prediksi yang mempunyai tingkat keakuratan tinggi saja yang akan mempunyai sumbangan terbesar bagi pengambilan keputusan.

d.      Uraikan tahapan-tahapan ekonometrika.
Jawab :
1.      Merumuskan Masalah
Rumusan masalah merupakan pedoman untuk membuat struktur isi penelitian. Perumusan masalah yang baik tentu disertai dengan latar belakang masalah, karena itu merupakan sumber informasi yang digunakan untuk memahami keterkaitan permasalahan yang dirumuskan. Umumnya perumusan masalah dalam suatu penelitian diungkapkan dalam bentuk kalimat pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
2.      Merumuskan Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, sehingga perlu diuji lebih lanjut melalui pembuktian berdasarkan data-data yang berkenaan dengan hubungan antara dua atau lebih variabel. Rumusan hipotesa yang baik seharusnya dapat menunjukkan adanya struktur yang sederhana tetapi jelas, sehingga memudahkan untuk mengetahui jenis variabel, sifat hubungan antar variabel, dan jenis data. Perumusan hipotesa biasanya berupa kalimat pernyataan yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti.
3.      Menyusun Model
Model merupakan abstraksi dari realitas.Fungsi model dalam ekonometrika adalah sebagai tuntunan untuk mempermudah menguji ketepatan model penduga. Salah satu bentuk model adalah berupa persamaan fungsi secara matematis. Karena pada hakikatnya sebuah fungsi adalah sebuah persamaan matematis yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara sebuah variabel dengan satu atau lebih variabel lain.
D)    Mendapatkan Data
Mendapatkan data merupakan suatu langkah yang harus dilakukan oleh peneliti, agar dapat menjamin bahwa data yang dianalisis adalah benar-benar menggunakan data yang tepat. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil analisis yang tidak bias atau menyesatkan. Para peneliti terdahulu telah mengingatkan agar jangan sampai dalam penelitian terdapat GIGO, garbage In garbage out.
Tahapan yang dapat ditempuh untuk mendapatkan data pra analisis meliputi:
1.      Penyuntingan data
2.      Pengembangan variabel
3.      Pengkodean data
4.      Cek kesalahan
5.      Strukturisasi data
6.      Tabulasi data

E)    Menguji Model
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model terbaik yang dihasilkan, maka perlu dilakukan uji ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Untuk melakukan uji goodness of fit pengukurannya dilakukan dengan menguji : nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya (R2), Uji asumsi klasik juga perlu dilakukan terhadap model agar memperteguh validitas model, yang dapat dilakukan melalui pengujian normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, juga heteroskedastisitas.
F)     Menganalisis Hasil
Analisis ekonometrika dimulai dari interpretasi terhadap data dan keterkaitan antar variabel yang dijelaskan di dalam model. Analisis regresi dan korelasi diperlukan untuk mendapatkan hasil yang benar-benar valid.


                                                                  -----

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKONOMETRIKA

EKONOMETRIKA

EKONOMI MANAJERIAL