EKONOMETRIKA
MODEL
REGRESI
1)
RANGKUMAN
Keilmuan
sosial mempunyai karakteristik berupa banyaknya variabel-variabel atau
faktor-faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kondisi yang demikian
ini menyebabkan kesulitan dalam menentukan secara pasti faktor apa saja yang
menyebabkan faktor tertentu. Dalam
kepentingan untuk mengidentifikasi beberapa variabel saja, maka dibenarkan
untuk mengabaikan variabel-variabel yang lain. Cara yang dilakukan adalah
membuat model, yang menjelaskan variabel-variabel yang hendak diteliti saja.
Sedang untuk variabel-variabel lain yang terkait tetapi tidak hendak diteliti,
dapat diabaikan. Hal ini dibenarkan dalam keilmuan sosial (ekonomi), karena
terlalu banyak faktor-faktor yang saling terkait dan sangat sulit untuk diidentifikasi
secara menyeluruh, sehingga perlu asumsi yang menganggap tidak adanya perubahan
dari variabel-variabel yang disebut dengan ceteris paribus.
Model
dalam keilmuan ekonomi berfungsi sebagai panduan analisis melalui penyederhanaan
dari realitas yang ada. Sehingga model sering diartikan refleksi dari realita
atau simplikasi dari kenyataan. Hal ini akan semakin jelas kalau kita runut
dari bentuk suatu model
yang memang
berbentuk sangat sederhana. Penulisan model dalam ekonometrika adalah merupakan
pengembangan dari persamaan fungsi secara matematis, karena pada hakikatnya
sebuah fungsi adalah sebuah persamaan yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara
sebuah variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Penulisan model dalam
bentuk persamaan fungsi tersebut dicontohkan dalam persamaan berikut ini:
Persamaan
Matematis
Y = a + b X
……….. (pers.1)
Persamaan
Ekonometrika
Y = b0 +
b1X + e ……….. (pers.2)
Munculnya
e (error term) pada persamaan ekonometrika (pers.2) merupakan suatu
penegasan bahwa sebenarnya banyak sekali variabel-variabel bebas yang mempengaruhi
variabel terikat (Y). Karena dalam model tersebut hanya ingin melihat pengaruh
satu variabel X saja, maka variabel-variabel yang lain dianggap bersifat tetap
atau ceteris paribus, yang dilambangkan dengan e.
A. Bentuk
Model
Model
persamaan fungsi seperti dicontohkan pada pers.2 bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, persamaan
tersebut disebut juga sebagai persamaan regresi. Model Regresi mempunyai
bermacam-macam bentuk model yang dapat dibedakan berdasarkan sebaran data yang
terlihat dalam scatterplott-nya. Setidaknya terdapat tiga jenis model
yaitu: Model Regresi Linier, Model Regresi Kuadratik, Model Regresi Kubik
1.
Model Regresi Linier
Kata
“linier” dalam model ini menunjukkan linearitas dalam variabel maupun
lineraitas dalam data. Kata linier menggambarkan arti bahwa sebaran data dalam scatter
plot menunjukkan sebaran data yang mendekati bentuk garis lurus.
Data
semacam ini dapat wujud apabila perubahan pada variabel Y sebanding dengan
perubahan variabel X. Model linier sendiri dapat dibedakan :
1. Single
linier apabila variabel bebas hanya berjumlah satu dengan batasan pangkat satu.
2. Multiple linier apabila variabel bebas lebih
dari satu variabel dengan batasan pangkat
satu.
Persamaan
fungsi sebagai berikut:
Y
= b0 + b1X1 + e……………………………………(pers. Single
inier)
Y = b0 + b1X1 + b2X2
+ …… + bnXn + e ……….. (pers. Multiple linier)
2.
Model Kuadratik
Salah satu ciri model
kuadratik dapat diketahui dari adanya pangkat dua pada salah satu variabel
bebasnya. Ciri yang lain dapat dilihat dari pengamatan terhadap scatter
plott yang menunjukkan kecenderungan sebaran data membentuk lengkung, tidak
seperti model linier yang cenderung lurus. Model kuadratik dituliskan dalam
persamaan fungsi sebagai berikut:
Y
= b0 + b1X1 + b2X22
+ e
3.
Model Kubik
Salah satu ciri model
kubik dapat diketahui dari adanya pangkat tiga pada salah satu variabel
bebasnya. Oleh karena itu sering disebut juga dengan fungsi berderajat tiga.
Ciri yang lain dapat dilihat dari pengamatan terhadap scatter plott yang
menunjukkan kecenderungan sebaran data yang berbentuk lengkung dengan arah yang
berbeda. Setiap fungsi kubik setidaktidaknya mempunyai sebuah titik belok (inflexion
point), yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau
dari cembung menjadi cekung. Model kuadratik dituliskan dalam persamaan fungsi sebagai
berikut:
Y
= b0 + b1X1 + b2X22
+ b3X33 + e
B. Notasi
Model
Huruf
Y memerankan fungsi sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Y sering
juga disebut sebagai variabel gayut, variabel yang dipengaruhi, atau variabel
endogin.
Huruf
X menggambarkan variabel bebas atau variabel
yang mempengaruhi, nama lainnya yaitu : variabel independen, variabel penduga,
variabel estimator, atau juga variabel eksogen. Peletakannya di sebelah kanan
tanda persamaan menunjukkan perannya sebagai variabel yang mempengaruhi.
Huruf
b0 sering juga dituliskan dengan huruf a, α, atau juga b0. Secara substansi
penulisan itu mempunyai arti yang sama, yaitu menunjukkan konstanta atau intercept
yang merupakan sifat bawaan dari variabel Y.
Huruf
bn1, b2, bn merupakan parameter yang menunjukkan
slope atau kemiringan garis regresi. Parameter ini sering juga
dituliskan dengan bentuk b, atau b1,
b2, bn.
Meskipun dituliskan dengan tanda yang berbeda, secara substansi parameter ini
menunjukkan beta atau koefisien korelasi yang sekaligus menunjukkan tingkat
elastisitas dari variabel X tersebut.
Tanda
positif menunjukkan hubungan yang searah antara variabel X dengan variabel Y.
Huruf
e merupakan kependekan dari error term atau kesalahan penggganggu.
Simbol error ini tidak jarang dituliskan dalam huruf e atau m.
Simbol ini merupakan karakteristik dari ekonometrika yang tidak dapat
dilepaskan dari unsur-unsur stokhastik atau hal-hal yang mengandung
probabilita, karena hasil yang ditunjukkan oleh model ekonometrika hanya
bersifat
Perkiraan.
Kesalahan
pengganggu ini sendiri mempunyai banyak sebab yang dapat menimbulkannya
seperti:
1. Tidak seluruh
variabel bebas yang mempunyai potensi dalam mempengaruhi variabel terikat
dapat
disebutkan dalam model
2. Kesalahan
asumsi dalam menentukan teori yang diwujudkan sebagai model.
3. Ketidaklengkapan
data yang dianalisis.
4.
ketidaktepatan model yang digunakan.
C. Spesifikasi
Model dan Data
Secara
spesifik model dalam ekonometrika dapat dibedakan menjadi: model ekonomi (economic
model)dan model statistic (statistical model).
D. Model
Ekonomi
Biasanya
dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Y
= b0 + b1X1 + b2 X2
Tanda : b =
parameter, menunjukkan ketergantungan variabel Y terhadap variabel X
b0 = intercept,
menjelaskan nilai variabel terikat ketika masing-masing variabel bebasnya
bernilai 0 (nol).
Model
ini menggambarkan rata-rata hubungan sistemik antara variabel Y, X1,
X2. Dalam model ini nilai e tidak tertera, karena nilai e
diasumsikan non random. Dalam realita, model ini tidak mampu menjelaskan
variabelvariabel ekonomi secara pas (clear), oleh karena itu membutuhkan
regresi.
E. Model
Statistik
Model
ekonomi seperti yang dijelaskan di atas, mencerminkan nilai harapan, maka dapat
pula ditulis:
E
(Y) = b0 + b1X1 + b2 X2
Karena nilai
harapan, maka tentu tidak akan secara pasti sesuai dengan realita. Oleh karena
itu akan muncul nilai random error term (e). Nilai e sendiri merupakan
selisih antara nilai kenyataan dan nilai harapan. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:
e
= Y – E(Y) atau e = Y –Yˆ
jadi, Y = Yˆ + e
karena, Yˆ
= E (Y) = b0 + b1X1 + b2 X2
maka Y = b0 + b1X1
+ b2 X2 + e
tanda : e =
distribusi probabilitas
Karena
masing-masing observasi Y tergantung pada e, maka masing-masing Y juga memiliki
varian yang random. Dengan demikian, statistik Y menjadi sebagai berikut:
1. Nilai
harapan Y tergantung pada nilai masing-masing variabel penjelas dan parameter-parameternya.
Dengan menggunakan asumsi E(e) = 0, maka rata-rata perubahan nilai Y untuk
setiap observasi ditentukan oleh fungsi regresi.
E
(Y) = b0 + b1X1 + b2 X2
2. Variance
distribusi probabilitas Y tidak dapat berubah setiap observasi.
Var
(Y) = Var (e) = 2
3. Tidak
ada kaitan langsung antara observasi satu dengan observasi lainnya.
Cov
(Yi, Yj) = Cov (ei, ej) = 0
4. Y
secara normal terdistribusi di sekitar ratarata.
Asumsi-asumsi
di atas difokuskan pada pembahasan variabel terikat. Perlu adanya asumsi
tambahan terhadap variabel penjelas, yaitu:
1. Variabel
independen tidak bersifat random, karena dengan jelas dapat diketahui dari
data.
2. Variabel
independen tidak merupakan fungsi linear dari yang lain. Asumsi ini penting
agar tidak terjadi redundancy, yang menyebabkan multikolinearitas.
2)
KESIMPULAN
MODEL
REGRESI
Dalam
suatu model regresi terdapat dua jenis variabel, yaitu:
1. Variabel
terikat
Variabel terikat sering disimbolkan
dengan Y, biasa pula disebut sebagai variabel dependen, variabel tak bebas,
variabel yang dijelaskan, variabel yang diestimasi, variabel yang dipengaruhi.
Cirinya, berada pada sebelah kiri tanda persamaan (=).
2. Variabel
bebas
Variabel bebas sering disimbolkan dengan
X, biasa pula disebut sebagai variabel independen, variabel yang mempengaruhi,
variabel penjelas, variabel estimator, variabel penduga, variabel yang mempengaruhi,
variabel prediktor. Cirinya terletak pada sebelah kanan tanda persamaan (=).
Dalam suatu model juga terdapat parameter-parameter antara
lain :
1. Konstanta
sering disimbolkan dengan a, atau b0, atau b0.
2. Koefisien
korelasi disebut pula sebagai beta, B, b, menunjukkan slope, kemiringan,
elastisitas.
Model
Regresi mempunyai bermacam-macam bentuk model yang dapat dibedakan berdasarkan
sebaran data yang terlihat dalam scatterplott-nya. Setidaknya terdapat
tiga jenis model yaitu:
1.
Model Regresi Linier
2.
Model Regresi Kuadratik,
3.
Model Regresi Kubik
3)
JAWABLAH
PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI:
a.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan model!
Jawab : Model dalam keilmuan ekonomi
berfungsi sebagai panduan analisis melalui penyederhanaan dari realitas yang
ada. Sehingga model sering diartikan refleksi dari realita atau simplikasi dari
kenyataan. Penulisan model dalam ekonometrika adalah merupakan pengembangan
dari persamaan fungsi secara matematis, karena pada hakikatnya sebuah fungsi
adalah sebuah persamaan yang menggambarkan hubungan sebab akibat antara sebuah variabel
dengan satu atau lebih variabel lain.
b.
Sebutkan apa saja jenis-jenis model
ekonometrika!
Jawab : Model Regresi mempunyai
bermacam-macam bentuk model yang dapat dibedakan berdasarkan sebaran data yang
terlihat dalam scatterplott-nya. Setidaknya terdapat tiga jenis model
yaitu:
1.
Model Regresi Linier
2.
Model Regresi Kuadratik
3.
Model Regresi Kubik
c.
Jelaskan perbedaan antara jenis-jenis
model ekonometrika!
NO
|
Perihal
|
Regresi
Linier
|
Regresi
Kuadratik
|
Regresi
Kubik
|
1
|
Pangkat
pada salah satu variabel bebasnya
|
Pangkat
satu
|
Pangkat
dua
|
Pangkat
tiga
|
2
|
Pengamatan
terhadap scatter plott
|
sebaran
data mendekati bentuk garis lurus
|
sebaran
datanya berkecenderungan
melengkung
|
Sebaran
datanya kecenderungannya
seperti
bentuk U atau spiral
|
3
|
Persamaan
fungsi
|
Y
= b0 + b1X1 + e
|
Y
= b0 + b1X1 + b2X22
+ e + e
|
Y
= b0 + b1X1 + b2X22
+ b3X33
|
d. Coba
uraikan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam regresi linier!
Jawab
:
Persamaan
fungsi dalam regresi linier sebagai berikut:
Y
= b0 + b1X1 + e……………………………………(pers. Single
inier)
Y = b0 + b1X1 + b2X2
+ …… + bnXn + e ……….. (pers. Multiple linier)
Ket : Y =
Variabel terikat
X
= Variabel bebas
b = Parameter
e =
error
Asumsi-asumsi
yang harus dipenuhi regresi linier berganda adalah:
1. Model regresinya adalah linier
dalam parameter.
2. Nilai rata-rata dari error adalah nol (e=0)
3. Variansi dari Error adalah
konstan (homoskedastik).
4. Tidak terjadi autokorelasi pada error.
5. Tidak terjadi multikolinieritas
pada variabel bebas.
6. Error berdistribusi normal
-----
Komentar
Posting Komentar